Sekolah sebagai Penguatan Karakter dan Anti Korupsi

Pengelolaan sekolah yang berpeluang untuk melakukan praktek-praktek ataupun kegiatan-kegiatan yang termasuk kedalam perliku koruptif, sudah sepatutnya kita benahi dan pembenahan praktek-praktek ini bukan hanya sebagai kegiatan besar yang tanpa hasil. Sejak lama kita menyadari adanya kelemahan perilaku pada bangsa kita sebagai warisan kolonial. Kita juga mencoba berupaya mengikis kelemahan itu. Namun, segala upaya seolah tiada hasilOleh karena itu, perlu adanya budaya baru dengan cara yang berbeda yang dilakukan melalui pendidikan karakter bukan hanya di dunia pendidikan formal seperti sekolah, namun juga perlu dilakukan mulai dari tingkat keluarga hingga masyarakat.

Kita tentu sadar, yang akan kita lakukan tidaklah mudah seperti halnya membalikkan telapak tangan. Namun, seberat apapun rintangan, kalau kita berupaya dengan bersungguh-sungguh, maka usaha kita akan mendapatkan hasil. seperti pepatah bilang, siapa yang menanam maka ia akan memanennya,


Untuk itu, upaya apa yang dapat kita lakukan sebagai orang yang berkecimpung di dunia pendidikan? Berikut ini ada beberapa upaya yang dapat dilakukan di sekolah :
  1. Fokus pada penguatan Karakter
  2. Fokus pada Perbaikan Pola pikir dan perilaku
  3. mengutamakan pembelajaran melalui pengkondisian untuk menguatkan karakter 
  4. mempraktekkan dan mengamalkan perilaku anti korupsi secara massif di seluruh pusat pendidikan
  5. menggunakan keteladanan orang dewasa sebagai prasyarat untuk melakukan proses pendidikan
  6. proses pembudayaan melalui pendekatan wilayah dan budaya luhur setempat
Dengan demikian, melalui enam upaya di atas, diharapkan Sekolah Menjadi Lokomotif Penguatan Karakter dan Budaya Anti Korupsi dapat dengan efektif membuadayakan generasi penerus bangsa ini menjadi generasi muda yang anti Korupsi.
ArRahim

Terlahir untuk mengekspresikan, bukan untuk membuat terkesan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama